Powered By Blogger

Rabu, 03 Juli 2013

It's hurt



I’ts hurt
Aku akui di dunia ini ga ada yang gak mungkin “Nothing impossible in this world”. Tapi, ada kalanya keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, walaupun berusaha dengan maksimal? Tetap kita gak bisa maksain kehendak. Karena, semua sudah ada yang mengatur yaitu Tuhan :) termasuk, jodoh dan takdir kita telah di atur oleh-Nya.
“Ahh… apa yang sedang aku pikirkan?” Sesal seorang cewek remaja yang telah teringat peristiwa yang membuat hatinya sakit. Peristiwa yang tidak diinginkan dan diharapkan untuk terjadi, bahkan seharusnya dia telah melupakannya. Grace memeluk lututnya dengan menyandarkan wajah dilututnya. Dan tanpa sadar ia tengah mengingatnya, saat itu…
Flashback
Grace sedang lunch bareng Dion di sebuah café favorit mereka ‘Michigo Café’. Disini mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk bercerita – tepatnya curhat :D -, untuk berbagi pengalaman, atau hanya sekedar untuk bertemu, bercanda, breakfast, lunch, atau dinner. Tak jarang orang menyebut mereka adalah sepasang kekasih. Teman-teman mereka juga mendukung jika mereka benar-benar menjadi sepasang kekasih. Entah karena malu atau gengsi untuk menyatakan perasaan, so mereka hanya menjalani hubungan tanpa status. Dibilang pacaran? Bukan, dibilang teman? Lebih, dibilang saudara? Gak mungkin lah. Hanya waktu yang dapat menjawab semua :)
“Heyy Grace..” sapa Kania padanya. Grace dan Kania adalah sahabat sejak kecil yang sering melewati waktu bersama. Sedih dan senang mereka rasakan bersama. Sering kali, Grace menceritakan tentang perasaannya pada sahabatnya itu. Indah bukan jika mempunyai sahabat seperti itu.
Grace tersenyum melihat sahabatnya datang. “Aku yang menyuruh Kania datang kesini, agar dia bisa menemanimu saat pulang. Aku ada acara jadi gak bisa nganterin kamu pulang. Gak papa kan?” sahut Dion. “Ohh.. gak papa kok” jawab Grace tersenyum.
Sejak saat itu, entah mengapa Dion sering mengajak Kania saat dia berdua dengan Grace, dengan berbagai macam alasan pastinya. Dan bahkan Dion dan Kania sering asyik sendiri sampai-sampai lupa kalau ada Grace disitu. Wahh, ada apa ya?. Saat Dion dan Kania asyik sendiri. Grace lebih memilih untuk membuka jejaring sosialnya, facebook. Bukan untuk bikin status, tapi untuk mengunjungi page kesayangannya, disana dia dapat memperoleh motivasi, humor, inspirasi, dll. Sehingga, dia tidak makan hati saat melihat Dion dan Kania yang sibuk bercanda sendiri.
Dion P.O.V
“Kelihatannya asyik banget tuhh..” sindirku pada Grace yang dari tadi sibuk dengan ponselnya. “Hehee..” responnya dengan menjulurkan lidah lalu tersenyum. “Ikh, ketawa? Ada yang lucu kah?” tanyaku. “Embbb…” dia memandang keatas dan mulai berfikir, lalu memandang ke arahku dan menggelengkan kepala. “Uhh.. nyebelin kamu ya? dasar jelek” ejekku sambil mencubit pipinya pelan. “Akhh, sakit. Lepas!!” pintanya dengan memukul-mukul tanganku. Aku hanya tersenyum.
Dion P.O.V End
Di taman, Nampak Dion dan Kania sedang duduk berdua. Tanpa mereka sadar, Grace memperhatikan mereka.
“Kamu pasti tau kan gimana perasaan Grace ke aku?” tanya Dion pada Kania.
“Kamu suka ya sama dia?” timbal Kania.
“Kok balik tanya sih?” kata Dion sebal.
“Uhh, jadi gini…” terang Kania.
Ohh, jadi itu alasan kenapa mereka akhir-akhir ini deket? Batin Grace. Gracepun berlalu meninggalkan pemandangan itu.
1 minggu, 2 minggu, bahkan 1 bulan telah dilalui Grace tanpa Dion. Entah apa yang terjadi, beberapa kali Grace menghubungi Dion namun hp Dion tak kunjung aktif. Grace resah memikirkan itu semua. Apa Dion baik-baik saja? Hanya itu yang ada difikiran Grace saat ini. Hampir putus asa menunggu kabar dari Dion.
Dddrrtt.. Dddrrtt.. Dddrrtt..
1 message.
From: Dion
“Grace, ma’af ya. Aku terlalu sibuk, jadi ga pernah nemenin kamu. Sekali lagi ma’af ya”
Hhhh, Grace menghela nafas lega. Akhirnya, yang ditunggu ngasih kabar juga. “Ohh, sibuk ya? Jadi itu alasannya” gumam Grace.
Daripada memikirkan hal yang sudah pasti, Grace memutuskan untuk jalan-jalan melepaskan semua kegelisahannya. Berjalan perlahan seorang diri dengan pemandangan yang sangat indah di taman ini berhasil menyinggung senyum di wajah cantik Grace.
Dilihatnya di sudut taman “Sepertinya itu Kania..” dengan berlari kecil Grace menuju ke arah Kania. Namun, langkahnya terhenti saat melihat cowok yang duduk di sebelah Kania yang tak lain itu Dion sedang memegang tangan Kania dengan menatap wajahnya yang diikuti dengan gerakan bibir seperti sedang mengutarakan perasaan. Apakah Dion selama ini mempunyai perasaan pada Kania? Apa sekarang dia menyatakan cinta pada Kania? Hanya itu yang ada dalam fikiran Grace saat ini. Grace mengurungkan niatnya untuk nyamperin Kania. Dengan wajah kecewa Grace meninggalkan pemandangan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar